Dari makna ini, ulama menggunakan istilah al-Muqasyqisyah untuk menyebut surat yang isinya berlepas diri dari setiap kekufuran dan kemunafikan.
Surat al-Muqasyqisyah ada 4
Ulama menggunakan istilah al-Muqasyqisyah untuk menyebut 5 surat: at-Taubah, al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas.
Al-Jauhari menukil keterangan dari al-Ashma’i,
قال الأصمعيّ: وكان يقال لِ “قُلْ يا أيُّها الكافرونَ” و “قلْ هو الله أحدٌ”: المُقَشْقِشَتانِ، أي أنَّهما تُبْرِئانِ من النفاق
Al-Ashma’i mengatakan, dulu surat al-kafirun dan surat al-Ikhlas
disebut sebagai dua al-Muqasyqisyah. Artinya, kedua surat ini
membebaskan dari sifat kemunafikan. (as-Shihah fi al-Lughah, 2/78).Dalam Tafsir Ibnu Asyura dinyatakan,
روي عن ابن عمر عن ابن عباس : كنا ندعو سورة براءة المقشقشة
Diriwayatkan dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, “Kami dulu mennyebut
surat at-Taubah dengan nama al-Muqasyqisyah.” (at-Tahrir wa at-Tanwir,
10/5).Ibnu Asyura juga mengatakan, ketika menafsirkan surat al-Falaq,
اسم المقشقشة مشتركا بين أربع سور: هذه، وسورة الناس، وسورة براءة، وسورة الكافرون
Nama al-Muqasyqisyah digunakan untuk menyebut 4 surat: surat
al-Falaq, surat an-Nas, surat at-Taubah, dan surat al-Kafirun.
(at-Tahrir wa at-Tanwir, 30/546).Oleh karena itu, surat al-Muqasyqisyah hakekatnya bukan surat baru. Bukan pula surat yang hilang. Tapi istilah untuk menyebut surat-surat yang ada dalam al-Quran, yang kandungan maknanya berlepas diri dari setiap kekufuran dan kemunafikan.
Baca Surat al-Kafirun Sebelum Tidur
Surat al-Kafirun, lambang permusuhan antara islam dengan orang kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk membacanya sebelum tidur, sebagai ikrar bahwa kita bermusuhan dengan orang kafir.
Dari Farwah bin Naufal, dari ayahnya, bahwa beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ajarkanlah kepadaku amalan yang aku kerjakan ketika hendak tidur.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan,
اقْرَأْ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ
“Baca surat al-Kafirun, lalu tidur setelah selesai membacanya. Karena surat ini adalah lambang permusuhan dari kesyirikan.” (HR. Ahmad 28458, Abu Daud 5057, Turmudzi 3731, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar