Keyakinan yang kita bangun terkait binatang di hari kiamat,
Pertama, semua binatang dibangkitkan oleh Allah dan dikumpulkan sebagaimana.
Diantara dalilnya, Allah berfirman,
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
“Apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. at-Takwir: 5)Allah juga berfirman,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ
بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ
مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam al-Kitab, kemudian kepada
Tuhanlah mereka dikumpulkan. (QS. al-An’am: 38).Juga disebutka dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يحشر الخلق كلهم يوم القيامة البهائم و الدواب و الطير و
كل شيء فيبلغ من عدل الله أن يأخذ للجماء من القرناء ثم يقول : كوني ترابا؛
فعند ذلك يقول الكافر: يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا
Semua makhluk akan dikumpulkan pada hari kiamat, binatang, hewan
liar, burung-burung, dan segala sesuatu, sehingga ditegakkan keadilan
Allah, untuk memindahkan tanduk dari hewan hewan bertanduk ke yang tidak
bertanduk (lalu dilakukan qishas). Kemudian Allah berfirman, “Kalian
semua, jadilah tanah.” Di saat itulah orang kafir mengatakan, “Andai aku
jadi tanah.” (HR. Hakim 3231 dan dishahihkan ad-Dzahabi).Kedua, binatang dibangkitkan oleh Allah, bukan untuk dihisab amalnya, karena mereka bukan mukallaf (makhluk yang mendapatkan beban syariat). Namun mereka dikumpulkan untuk diadili dengan dilakukan qishas, pembalasan untuk kedzaliman yang terjadi antar-binatang.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ
“Sungguh semua hak akan dikembalikan kepada pemiliknya pada hari
kiamat. Sampai diqishas kambing yang tidak bertanduk kepada kambing yang
bertanduk.” (HR. Ahmad 7404 & Muslim 6745)An-Nawawi menjelaskan hadis ini,
هذا تصريح بحشر البهائم يوم القيامة وإعادتها يوم القيامة
كما يعاد أهل التكليف من الآدميين، وكما يعاد الأطفال والمجانين ومن لم
تبلغه دعوة
Hadis ini merupakan dalil tegas bahwa binatang akan dikumpulkan pada
hari kiamat, dan dibangkitkan pada hari kiamat. Sebagaimana para
mukallaf di kalangan manusia dibangkitkan. Sebagaimana pula anak kecil
yang mati, orang gila, dan orang yang belum mendapatkan dakwah, mereka
juga dibangkitkan. (Syarh Shahih Muslim, 16/136)Mengapa mereka diqishas, sementara mereka bukan mukallaf?
An-Nawawi menjelaskan,
وأما القصاص من القرناء للجلحاء فليس هو من قصاص التكليف إذ لا تكليف عليها بل هو قصاص مقابلة
Qishas untuk hewan yang tidak bertanduk kepada hewan yang bertanduk,
bukan qishas karena mereka mendapat beban syariat. Karena binatang tidak
diberi beban syariat. Tapi qishas pembalasan. (Syarh Shahih Muslim,
16/137)Non Muslim Ingin Jadi Binatang
Allah berfirman,
يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا
“Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku jadi tanah.” (QS. an-Naba: 40).Dalam ayat ini, orang kafir berangan-angan andai dia jadi tanah. Angan-angan ini muncul ketika mereka melihat binatang yang Allah jadikan sebagai tanah, setelah dilakukan qishas.
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يحشر الخلق كلهم يوم القيامة البهائم و الدواب و الطير و
كل شيء فيبلغ من عدل الله أن يأخذ للجماء من القرناء ثم يقول : كوني ترابا؛
فعند ذلك يقول الكافر: يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا
Semua makhluk akan dikumpulkan pada hari kiamat, binatang, hewan
liar, burung-burung, dan segala sesuatu, sehingga ditegakkan keadilan
Allah, untuk memindahkan tanduk dari hewan hewan bertanduk ke yang tidak
bertanduk (lalu dilakukan qishas). Kemudian Allah berfirman, “Kalian
semua, jadilah tanah.” Di saat itulah orang kafir mengatakan, “Andai aku
jadi tanah.” (HR. Hakim 3231 dan dishahihkan ad-Dzahabi).Allahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar