1. Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Depok
Masjid Dian Al-Mahri atau yang dikenal
juga sebagai Masjid Kubah Emas sangat layak dinobatkan sebagai salah
satu masjid terindah di Indonesia. Masjid ini akan membuat takjub setiap
orang yang melihatnya karena kubahnya yang dilapisi emas setebal 2-3 mm
dan mozaik kristal. Masjid Kubah Emas ini berdiri di tanah sekitar
seluas 50 ha dan dapat menampung sekitar 20.000 jemaah. Bangunan Masjid
Kubah Emas ini terdiri dari 1 kubah utama dan 4 kubah kecil. Di dalam
masjid, tergantung lampu kristal seberat 8 ton yang didatangkan dari
Italia. Relief di tempat imam, pagar di lantai dua, dan hiasan
kaligrafinya juga dilapisi dengan emas. Secara umum, arsitektur Masjid
Kubah Emas ini mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah
dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan
penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan
obelisk. Masjid ini mulai dibuka untuk umum sejak 31 Desember 2006.
Masjid Kubah Emas terletak di Jl Meruyung Raya, Kecamatan Limo, Kota
Depok.
2. Masjid Al-Akbar, Surabaya
Masjid Agung Al-Akbar (atau dikenal juga
sebagai Masjid Agung Surabaya) merupakan masjid ketiga terbesar di
Indonesia. Masjid Al-Akbar ini dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan
pada tanggal 10 November 2000 oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid.
Keunikan Masjid Al-Akbar ini terletak pada desain arsitekturnya yang
unik dan modern. Masjid Al-Akbar memiliki kubah besar dengan 4 kubah
kecil dengan struktur seperti daun berwarna biru-hijau. Masjid ini
memiliki dua lantai dengan lift dan menara setinggi 99 meter. Dari
menara tersebut, para pengunjung dapat menikmati pemandangan kota
Surabaya, Sidoarjo, dan Bangkalan. Pintu masuknya terdiri dari 45 pintu
utama yang terbuat dari kayu jati berukir. Terdapat juga ornamen
kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar satu meter. Masjid Al-Akbar
berlokasi di samping jalan Tol Surabaya – Porong, di Jalan Pagesangan,
Kecamatan Jambangan, Surabaya.
3. Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru
Masjid terindah di Indonesia yang berikutnya terletak di Pekanbaru.
Karena keindahannya, Masjid Agung An-Nur ini kerap dijuluki sebagai Taj
Mahal Riau. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada
tahun 1968. Masjid yang dirancang oleh arsitek Ir Suseno ini banyak
mengadopsi gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab, dan India. Pada tahun
2000, Masjid Agung An-Nur direnovasi. Luas awalnya yang semula hanya 4
ha, kini menjadi 12,6 ha. Bangunan Masjid Agung An-Nur ini terdiri dari
tiga lantai dan tiga buah tangga. Di bagian atas terdapat 13 buah pintu
dan di bagian bawah ada 4 buah pintu. Terdapat juga kamar-kamar besar
dan aula. Di dalam masjid ini, Anda dapat mengagumi keindahan kaligrafi
karya Azhari Nur dari Jakarta. Masjid Agung An-Nur juga dilengkapi
dengan fasilitas pendidikan playgroup, TK, SD, SMP, SMA, perpustakaan,
aula, ruang pertemuan, dan kantor.
4. Masjid Islamic Centre Samarinda
Masjid Islamic Centre Samarinda terletak di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Kabarnya, masjid ini adalah masjid terbesar kedua
se-Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Masjid Islamic Centre
Samarinda memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Bangunan
Masjid Islamic Centre Samarinda ini memiliki 7 menara dengan menara
utama memiliki tinggi 99 meter. Dinding luar menara ini dikelilingi
lafadz Asmaul Husna yang dilapisi batu granit, dengan teknik pembuatan
water jet. Menara ini terilhami dari Masjid Nabawi Madinah dan kubahnya
terilhami dari Masjid Haghia Sophia Istanbul. Sedangkan 6 menara lainnya
terletak di bagian sisi masjid. 4 menara di setiap sudut masjid
memiliki tinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang memiliki
tinggi 57 meter. Dua menara di pintu gerbang ini dijuluki Menara Kembar
Satu dan Dua. Keindahan Masjid Islamic Centre Samarindah ini ditambah
dengan indahnya pemandangan tepi Sungai Mahakam.
5. Masjid Istiqlal, Jakarta
Inilah masjid terindah di Indonesia yang
juga merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara. Pembangunan Masjid
Istiqlal diprakarsai oleh Presiden RI Ir Soekarno dengan arsitek
Frederich Silaban, seorang Kristiani. Masjid Istiqlal mulai dibangun
pada 24 Agustus 1951. Lokasinya terletak di bekas Taman Wilhelmina, di
timur laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monas. Di
seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Masjid
Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai
berlapis marmer dan dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Bangunan masjidnya sendiri memiliki luas 7 ha, dengan kubah besar
berdiameter 45 meter, dan ditopang 12 tiang besar. Menara tunggalnya
memiliki tinggi 96,99 meter. Masjid Istiqlal ini mampu menampung hingga
200.000 jemaah.
6. Masjid Raya Baiturrahman, NAD
Masjid Raya Baiturrahman yang terletak
di pusat kota Banda Aceh ini adalah salah satu situs bersejarah yang
mampu bertahan hingga hari ini. Masjid Raya Baiturrahman ini pertama
kali dibangun di era Kesultanan Aceh, yaitu pada tahun 1022 H/1612 M
oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. Masjid ini pernah dibakar oleh
Belanda pada tahun 1873 sehingga memicu perlawanan masyarakat Aceh.
Masjid Raya Baiturrahman lalu dibangun kembali atas perintah Jenderal
Van Der Heijden pada tahun 1879 – 1881. Arsitektur bangunan yang baru
dibuat oleh de Bruchi yang mengadaptasi gaya Moghul (India). Bangunan
ini juga beberapa kali mengalami perluasan, yaitu pada tahun 1936, lalu
pada tahun 1958 – 1965, dan tahun 1992. Bangunan masjid sempat mengalami
kerusakan akibat bencana tsunami 2006. Masjid Raya Baiturrahman selesai
direvonasi pada 15 Januari 2008.
7. Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah berlokasi di
Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota
Semarang. Masjid ini mulai dibangun pada 6 September 2002 dan diresmikan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 November 2006. Masjid
Agung Jawa Tengah ini dibangun di lahan seluas 10 ha dengan perpaduan
gaya arsitektur Jawa dan Yunani. Gaya bangunan jawa diwakili oleh desain
tanjung di bawah pilar utama. Sedangkan gaya Yunani tergambarkan dalam
25 pilar berwarna ungu di plaza utama. Masjid Agung Jawa Tengah ini juga
dilengkapi dengan enam payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan
menutup otomatis.
8. Masjid Al-Irsyad, Bandung
Klikhotel bangga banget nih karena ternyata salah satu masjid terindah di Indonesia ada di kota Bandung!
Masjid Al-Irsyad dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2010.
Bentuk bangunannya mirip kubus besar dengan warna dasar abu-abu.Penataan
batu bata di dindingnya sangat mengagumkan di mana batu bata disusun
berbentuk celah di antara bata solid. Di dalam masjid, terdapat 99 lampu
berbentuk kotak dengan sebuah tulisan nama Allah. Masjid yang tidak
memiliki kubah ini dirancang oleh Bapak Ridwan Kamil. Masjid Al-Irsyad
ini menyabet penghargaan FuturArc Green Leadership Award 2010. Masjid
ini dapat menampung hingga 1500 jemaah. Masjid Al-Irsyad berada di Kota
Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung.
9. Masjid Agung Sumenep, Madura
Masjid jamik Panembahan Somala atau
lebih dikenal dengan sebutan Masjid Jamik Sumenep merupakan salah satu
masjid tertua di Indonesia. Masjid Agung Sumenep ini dibangun pada masa
pemerintahan Panembahan Somala dengan arsitek Lauw Piango pada tahun
1779 M. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1787 M. Arsitekturnya
banyak dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura.
Masjid Agung Sumenep ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 50 meter
di sebelah barat masjid. Di halaman masjid, tumbuh pohon sawo dan pohon
tanjung yang memiliki makna filosofis agar tidak meninggalkan salat
lima waktu. Di dalam masjid terdapat 13 pilar besar dan 2 tempat kotbah.
Di atas tempat kotbah itu terdapat pedang dari Irak. Di samping pintu
depan masjid terdapat jam duduk berukuran besar bermerk Jonghans.
10. Masjid Agung Tuban
Masjid Agung Tuban terletak di Kelurahan Kutarejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban,
Jawa Timur. Masjid Agung Tuban ini dulunya bernama Masjid Jami. Masjid
yang dibangun pada tahun 1894 ini memiliki konsep bangunan yang unik
mirip bangunan 1001 malam. Ornamen-ornamen masjid ini sangat menarik
dengan kubah besarnya yang berwarna biru dan kuning. Bagian dalam masjid
banyak menggunakan pola lengkungan untuk menghubungkan tiang penyangga
sehingga menghasilkan pola ruang dengan kolom-kolom. Pintu dan mimbarnya
terbuat dari kayu dengan ukiran arsitektur khas jawa klasik. Di malam
hari, warna-warni cantik dari Masjid Agung Tuban ini semakin menambah
pesonanya. Sekitar sepuluh meter dari Masjid Agung Tuban, berdirilah
Museum Kembang Putih yang menyimpan berbagai benda bersejarah seperti
kitab Al-Quran kuno dari kulit, keramik Cina, pusaka, sarkofagus, dan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar